Mengetahui bahwa ramalan buruknya tentang sesorang terbukti Imam Syafii tidak mau lagi mempelajari ilmu ramal meramal hal-hal yang belum terjadi.
Anda tentu mengetahui Muhammad bin Idris Syafi'i , yang populer dengan panggilan nama Imam syafi'i.Ulama besar ini lahir di Ghaza, Palestina, tahun 150 H/767 M. Pengikut madzhabnya tersebar diseluruh penjuru bumi.Imam Syafii adakah seorang pecinta ilmu . Segala ilmu dipelajarinya, termasuk ilmu ramal meramal.
Pada masa muda, Imam Syafii belajar ilmu ramal dan beliau menguasainnya dengan sangat mendalam. Suatu hari, dia sang imam duduk samping seorang wanita yang baru saja bercerai. Lalu beliau berkata," wahai Ibu, engkau akan melahirkan seorang bayi perempuan dai kemaluannya terdapat tanda hitam. Ia akan meninggal dalam usia dua tahun."
Wanita itu menikah kembali dan melahirkan bayi perempuan. Persis dengan yang dikatakan Imam Syafii, dikemaliannya terdapat tanda hitam . Dan dua tahun kemudian anak itu meninggal.
Mengetahui kabar tersebut, Imam Syafii menyesal. Belau tidak maulagi mempelajari ilmu ramal, meramal hal-hal yang belum terjadi, lalu mengubur buku-buku ramalannya.
Dilain Hari bersama pelayannya, Imam Syafii pergi ke Yaman untuk mencari buku ilmu firasat . Setelah mendapatkan buku tersebut beliau pun pulang.
Dlam perjalanan pulang beliau melewati seeorang laki-laki, Ia bermata biru dan dahinnya menonjol, dan tidak memiliki jenggot sedikitpun. Imam Syafii lalu bertanya kepadanya " Adakah Kamar untuk menginap?"
Jwab lelaki bermata biru itu, "Ya, ada." Imam Syafii bergumam kecil ," Sifat fisik seperti tiu adalah Isyarat terburuk dalam firasat.
Lelaki itu pun mempersilahkan sang imam masuk, dan segera menyiapkan sebuah kamar yang nyaman. Sebelum Tidur Imam Syafi'i dipersilahkan makan malam.
Saat di peraduan, belia tidak dapat tidur Hatinya gelisah."Apa yang akan aku lakukan terhadap buku-buku firasat ini?"
Pagi harinya sang imam berkata kepada pelayannya, "persiapkan kudaku kita akan meneruskan perjalanan pulang." Imam Syafi'i pamit kepada tuan rumah " Jiak Anda pergi ke mekah dan melewat Dzi Thuwa (kawasan lembah dekat Mekah, sekarang dikenal dengan nama Az-Zahir),tannyakanlah rumah Muhammad bin Idris AsySyafi'i."
Nmaun dengan ketus lelaki itu pun menjawab, "Apakah aku pembantu ayahmu?"
"Bukan." Jawab Imam Syafii."
"Apakah engkau telah mengambil manfaat dariku?" tanya lelaki itu lagi.
:Tidak."
"Lantas apa uang enkau nikmati tadi malam kamu kira itu gratis?"
Imamm Syafii lalu balik bertanya, "Memangnya apa yang telah aku nikmati?"
" Aku telah membelikanmu makanan seharga dua dirham dan lauknya sekalian, minyak wngi tiga dirham, rumput untuk kudamu dua dirham, menyewa selimut dan ranjang seharga dua dirham."
Lalu Imam Syafii berkata kepada pelayannya ," Berikan uang yang seperti dihitung lelaki bermata biru itu,Imam Syafii kembali bertanya, "Adakah yang belum dihitung?"
"Sewa rumah karena aku telah memberikan tempat yang luas untukmu dan menyempitkan bagianku."
"Masih adakah yang tersisa yang belum dibayar ?'
"Pergilah semoga tuhan merendahkanmu!"
Dalam hati Imam Syafii berkata aku menyesal telah memiliki buku-buku firasat itu."
Namun Imam Syafii pernah bermain tebak-tebakkan dengan temannya. Muhammad bin Hasan. Mereka mempergunakan kemampuan firasat mereka untuk menebak pekerjaan seseorang. Ketika itu, merka duduk di pelataran Ka'bah. Asy-Syafii bertanya kepada temannya tadi," Coba tebak apa pekerjaan orang itu?"
"Dia penjahit," kata Muhammad bin Hasan.
Asy-Syafii berkata , "Dia tukang kayu."
Lalu orang itu di panggil dan ditanya pekerjaannya , Jawabannya, "Dulu aku seorang Penjahit dan sekarang akutukang kayu."
"Saat menjelang wafatnya, Imam Syafii masih sempat mengungkapkan firasatnya mengenai nasib beberapa orang muridnya.
"wahai engkau yakub Abu Ya'qub engkau akan gugur dengan pedangmu. Dan engkau Al-Muzni akan terjadi kerusakan dan kekacauan pada Mesir dan engkau akan menemui suatu masa ketika enkau akan menjadi orang yang paling bengkok diantara yang oernah ada. Dan enkau Muhammad, Engkau akan kembali pada madzhab ayahmu. Sedangkan Engkau Rabi' engkau adalah orang yang paling bermanfaat dalam menyebarkanbuku-buku ku."
Hingga bertahun-tahun kemudian setiap yang disebutkan Imam Syafii tadi menjadi seperti yang beliau ucapkan tidaak ada yang salah sedikitpun.
Antara Meramal dan Firasat
-
Meramal artinya melakukan prediksi atau dugaan,dan dalam dunia ilmiah
istilah ini disebut hipotesis atau perkiraan. Sebagai sebuah prediksi atau
perkiraan ...
15 years ago
